BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penalaran adalah proses berpikir yang
bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk
proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang
diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang
sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Berpikir induktif merupakan suatu
pemikiran yang bergerak dari premis spesifik ke konklusi umum atau
generalisasi. Observasi dan pengalaman digunakan untuk mendukung generalisasi.
Premisnya tidak menjadi dasar untuk kebenaran konklusi, tetapi memberikan
sejumlah dukungan untuk konklusinya. Konklusi induktif jauh melampaui apa yang
ada pada premisnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa penjelasan dari berfikir induktif?
2. Apa saja macam-macam dari berfikir
indktuktif?
1.3 Tujuan
Tujuan dari tulisan ini untuk lebih mengetahui tentang cara
berfikir induktif dan untuk menambah wawasan untuk menulis karangan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Berpikir Induktif
Berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena
yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi
adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
2.2
Macam-macam
Penalaran Induktif
a) GENERALISASI
ialah proses penalaran berdasarkan
pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik
kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa. Generalisasi
dibuktikan dengan data, contoh, statistic dll
Contoh :
·
Orang
yang menjadi kader partai korupsi
·
Orang
yang menjabat sebagai ketua umum partai korupsi
Generalisasi : Orang yang
berkerja di partai korupsi
Jenis-jenis generalisasi
:
1. Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif
Adalah generalisasi
dimana seluruh fenomena yang menjadi atas dasar penyimpulan yang telah
diselidiki.
Contoh: data survey LSM
2. Generalisasi Dengan Loncatan Induktif
Adalah generalisasi
dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki
diterapkan juga untuk
semua fenomena yang belum diselidiki.
contoh: Hampir seluruh
partai mendapat pendapatan dari hasil korupsi.
b) Analogi
Anologi adalah penalaran induktif
dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama atau banyak
persamaannya.
Tujuan penalaran secara
analogi adalah sebagai berikut:
1. Analogi dilakukan
untuk meramalkan kesamaan.
2. Analogi dilakukan
untuk menyingkapkan kekeliruan.
3. Analogi digunakan
untuk menyusun klasifikasi.
Contoh :
·
Nina
adalah lulusan Akademi Amanah.
·
Nina
dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
·
Ali
adalah lulusan Akademi Amanah.
·
Oleh
Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik
c) Hubungan Kasual
Adalah penalaran yang
diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hal ini terlihat ketika
tombol ditekan yang akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan kita sehari-hari,
hubungan kausal ini sering kita temukan, seperti :
Contoh :
Ketika pulang dari pasar,
Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa
kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya
tidak ditampilkan yaitu hari hujan.
d) Hipotesis dan Teori
Dalam suatu penulisan, sangat penting
untuk terlebih dahulu melakukan suatu hipotesis untuk mendukung suatu data.
Hipotesis atau hipotesa adalah dugaan yang sifatnya spesifik dan prediktif,
membahas tentang apa yang diharapkan terjadi dalam penelitian. Sedangkan teori
sifatnya lebih luas dari hipotesis, yaitu prinsip yang telah dikembangkan dan
diuji untuk menjelaskan beberapa aspek dari pengetahuan. Teori muncul dari
pengamatan berulang-ulang dengan menggabungkan beberapa fakta, data, hipotesis
dan prediksi. Perbedaan antara hipotesis dan teori :
·
Teori
memprediksi peristiwa secara umum sedangkan hipotesis memprediksi peristiwa
yang lebih khusus.
·
Teori
telah diuji, dikembangkan dan dapat diterima secara umum sedangkan hipotesis
merupakan suatu dugaan yang belum dapat diuji kebenarannya.
e) Induksi Dalam Metode Exposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan
yang isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian
dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik
dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Paragraf eksposisi dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.
BAB 3
PENUTUP
Strategi
induktif merupakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum. Strategi induktif
mempunyai ciri-ciri sebagai strategi induktif diantaranya Penekanan pada
keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif serta Penggunaan waktu yang
kurang efisien. Kelebihan dari strategi induktif diantaranya sangat memicuketerlibatan
yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab
tersebut. Sedangkan kelemahannya adalahPembelajaran tidak dapat berjalan bila
guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam
proses induktif.
Daftar pusaka :
soal :
1. Ada berapa macam-macam penalarn induktif...
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
Jawab : c
2. Proses penalaran berdasarkan
pengamatan atas jumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik
kesimpulan adalah...
A. Generalasi
B. Andologi
C. Hipotesis
D. Teori
Jawab : A
3. Suatu metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari
hal-hal khusus ke umum adalah...
A. Berfikir induktif
B. Berfikir Andologi
C. Berfikir deduktif
D. Proposisi
Jawab : A
4. Tujuan penalaran secara analogi
adalah sebagai berikut, kecuali...
A. Analogi dilakukan untuk meramalkan
kesamaan
B. Analogi dilakukan untuk menyingkapkan
kekeliruan.
C. Analogi digunakan untuk menyusun
klasifikasi
D. Anologin digunakan untuk membuat
tanggapan
Jawab: D
5. Penalaran yang diperoleh dari
gejala-gejala yang saling berhubungan adalah...
A. Andologi
B. Hubungan kasual
C. Generalisasi
D. Hipotesis
Jawaban : B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar